w

'Kesucian' bukan hanya milik perempuan

type="html">
Keperawanan atau kesucian masih dianggap sebagai hal yang penting oleh masyarakat kita. Namun, seharusnya jangan hanya perempuan  yang dituntut menjaga kesuciannya, laki-laki seharusnya juga.  Demikian diungkapkan psikolog senior dari Personal Growth, Ratih Ibrahim.

"Kebetulan saja yang memiliki selaput dara itu perempuan sehingga ia menjadi pihak yang lebih disorot. Padahal, wanita juga berhak untuk menuntut kesucian dari pasangannya karena keperawanan adalah kesucian yang kita persembahkan untuk pasangan hidup karena kita mencintai dan menghormatinya," kata Ratih

Akses informasi yang tidak terbatas saat ini memang dapat membuat anak dan remaja mendapatkan informasi yang lebih mudah mengenai pornografi. Tanpa pendampingan yang benar, mereka lebih rentan pada pergaulan bebas dan berisiko melakukan hubungan seksual di usia yang sangat dini.

Oleh karena itu, menurut Ratih, sangat penting untuk membekali anak-anak dengan pendidikan seksual sedini mungkin. "Pendidikan seks bukan hanya soal bagaimana berhubungan seksual, tetapi sifatnya lebih eksistensial, tentang jender dan atribut-atribut yang dipasangkan," kata psikolog yang aktif memberikan penyuluhan seksual di sekolah-sekolah ini.

Pendidikan seks bisa dimulai dari hal yang paling dasar, seperti mengapa anak laki-laki tidak memakai rok, atau mengenai perbedaan organ intim laki-laki dan perempuan dan bagaimana menjaganya.

Pendidikan seksual tersebut, menurut Ratih, sudah terlambat jika diajarkan saat anak beranjak remaja dan mulai menyukai lawan jenis. Dengan pendidikan seks yang baik, anak-anak juga bisa diajarkan untuk menunda hubungan seksual sampai ia menemukan jodoh dan menikah.

"Anak memiliki orangtua sebagai role model, sebagai panutan. Dari situ, ia bisa belajar bagaimana memperlakukan lawan jenis dengan hormat, bagaimana ayah dan ibunya saling menyayangi sehingga tahu batasan apa saja yang tidak boleh dilanggar," paparnya.

Ia juga menegaskan bahwa pendidikan seks seharusnya didapatkan anak dari kedua orangtuanya. "Ini bukan hanya tanggung jawab ibu, tetapi juga ayah," katanya.

.

0 komentar:

Posting Komentar